Menu

Mode Gelap
Berganti Nama, BPR Tuah Karimun Siap Melayani UMKM yang Ingin Modal 309 Santri se Kecamatan Meral Diwisuda, Bupati : Semoga Menjadi Anak yang Sholeh Baru Buka, 757 Coffee Shop Adakan Diskon dan Nobar Pengurus APDESI Kab Karimun Dikukuhkan, H. Muklis Jabat Ketua Dilepas Gub Ansar, Jalan Santai HUT PGRI ke 78 Bertabur Hadiah

Bangka Belitung · 29 Sep 2025 07:35 WIB

‎Hari Jadi Pertambangan dan Energi 2025: PT Timah Fokus pada Hilirisasi dan Pengembangan Mineral Ikutan ‎


 ‎Hari Jadi Pertambangan dan Energi 2025: PT Timah Fokus pada Hilirisasi dan Pengembangan Mineral Ikutan ‎ Perbesar


‎BETANJAK.COM, PANGKALPINANG — Hilirisasi timah merupakan salah satu strategi utama pemerintah dalam memperkuat ketahanan industri nasional sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

‎Sebagai produsen timah terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengoptimalkan nilai tambah komoditas ini melalui hilirisasi. PT Timah Tbk, perusahaan pertambangan timah yang merepresentasikan negara telah melaksanakan hilirisasi timah melalui anak usahanya PT Timah Industri.

‎PT Timah Industri mengolah tin ingot menjadi berbagai produk seperti tin solder, tin solder powder dan tin chemical yang saat ini sudah menembus pasar global. Jumlah kapasitas pabriknya juga terus ditingkatkan.

‎Hilirisasi yang dilakukan PT Timah sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo melanjutkan hilirisasi dan kebijakan pemerintah untuk mengurangi ekspor mineral mentah dan mendorong ekspor produk bernilai tambah.

‎Sebagai komoditas strategis, timah memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan industri energi, teknologi, dan manufaktur. Hilirisasi yang dilakukan PT Timah tidak hanya berfokus pada peningkatan nilai tambah produk, tetapi juga pada pengembangan logam mineral ikutan yang berpotensi mendukung transisi energi, termasuk rare earth element (REE).

‎REE menjadi komoditas strategis karena dibutuhkan untuk industri berteknologi tinggi, mulai dari pembuatan chip semikonduktor, turbin angin, kendaraan listrik, hingga peralatan pertahanan.

‎PT Timah Tbk juga saat ini sedang mengembangkan mineral ikutan timah atau rare earth element dengan menghadirkan Pilot Plan RE(OH) di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat.

‎Baru-baru ini Menteri Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Sains (Mendiktisaintek) Prof. Brian Yuliarto, Ph.D memberikan dukungan penuh kepada PT Timah Tbk dalam upaya mengembangkan pengolahan dan pemanfaatan mineral rare earth di Indonesia.

‎Menurutnya, Kementerian Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Sains (Mendiktisaintek) akan melibatkan perguruan tinggi dan lembaga penelitian untuk memperkuat riset pengolahan mineral rare earth sehingga Indonesia dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki.

‎”Kita akan melakukan beberapa penelitian, pembangunan pilot plan dan kita akan coba usahakan secaepat mungkin. Saya mengapresiasi PT Timah yang sangat mendukung dan berkolaborasi untuk hal ini,” katanya.

‎Dengan riset dan inovasi berkelanjutan, pengembangan mineral ikutan akan menjadi pilar baru bagi kemandirian industri nasional sekaligus membuka peluang Indonesia berperan lebih besar dalam rantai pasok global.

‎Pada moment peringatan Hari Pertambangan dan Energi Nasional, PT Timah Tbk sebagai salah satu produsen timah terbesar di dunia, menegaskan peran strategisnya dalam mendukung agenda pemerintah melalui program hilirisasi yang berorientasi pada masa depan berkelanjutan.

‎“PT Timah terus berupaya memperkuat hilirisasi timah dan pengembangan REE agar komoditas strategis ini dapat memberikan manfaat optimal bagi bangsa,: kata Corporate Secretary PT Timah Tbk, Rendi Kurniawan.

‎Rendi menyampaikan, timah merupakan bahan baku dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan, termasuk baterai kendaraan listrik, panel surya, hingga perangkat penyimpanan energi. Melalui hilirisasi, PT Timah tidak hanya memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen timah dunia, tetapi juga sebagai pemain kunci dalam ekosistem energi baru terbarukan global.

‎”Hilirisasi harus berjalan beriringan dengan praktik pertambangan yang ramah lingkungan. Program reklamasi,pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasional menjadi bagian penting dalam menciptakan ekosistem pertambangan berkelanjutan,” tambah Rendi.

‎“Momentum Hari Pertambangan menjadi pengingat bagi kita semua bahwa pengelolaan sumber daya mineral harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, Bangsa dan Negara sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan,” tutupnya.

‎Melalui komitmen hilirisasi, pengembangan mineral ikutan, dan praktik pertambangan berkelanjutan, PT Timah berharap dapat berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan nasional. (*)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

PT Timah Kumpulkan Mitra Usaha untuk Sosialisasikan NIUJP Baru, Wujudkan Aspirasi Penambang Pasca Aksi Demonstrasi

12 Oktober 2025 - 07:49 WIB

‎Kolaborasi Bersama PT Timah, Nelayan Pantai Matras Gairahkan Wisata Lokal Lewat Lomba Mancing ‎

11 Oktober 2025 - 04:35 WIB

‎Dapuk Nyamen Apri Kian Eksis dengan Dukungan PT TIMAH Tbk, Lestarikan Sambal Lingkung Kuliner Bangka Belitung

10 Oktober 2025 - 17:47 WIB

Pasca Dihujani Kritik dan Lemparan Batu, PT Timah Terus Tebar Manfaat untuk Petani Lokal

9 Oktober 2025 - 17:27 WIB

‎Pasca Aksi Massa, PT Timah Laksanakan Pemulihan Terpadu untuk Jaga Keberlanjutan Operasional

8 Oktober 2025 - 15:49 WIB

‎Ringankan Beban Keluarga, PT Timah Bantu Biaya Pengobatan Ropianti Korban Salah Sasaran Penyiraman Air Keras

5 Oktober 2025 - 13:25 WIB

Trending di Bangka Belitung